Apa itu Burda?
Introduction
Qasidah Al-Burda (Syair Pujian), yang dikenal sebagai Burda, adalah sebuah puisi yang memuji Nabi ﷺ. Disusun oleh Al Busiri pada abad ke-7 Hijriah dan merupakan salah satu puisi yang paling banyak dibaca dan dihafal di dunia. Judul sebenarnya dari puisi tersebut adalah Cahaya Surgawi dalam Pujian Ciptaan Terbaik.
Ini paling banyak dikenal sebagai baris putis yang sering disyairkan di antara syair:
مَولَاىَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا
ِعَلَى حَبِيبِكَ خَيرِ الْخَلْقِ كُلِّهِم
Structure
Burda terdiri dari sepuluh bab. Al Busiri memulai dengan mengungkapkan cintanya kepada Nabi ﷺ dan kemudian menyebutkan penyesalannya atas kesalahan masa lalu. Bab tengah merayakan kehidupan Nabi ﷺ - kelahirannya, mukjizatnya, Al-Qur'an, perjalanan malamnya dan perjuangan bela diri. Bab terakhir dari Burda adalah permohonan Al Busiri untuk syafaat Nabi ﷺ dan rahmat Allah.
- Bab 1: Kebahagiaan and Keluhan Cinta
- Bab 2: Peringatan tentang Perubahan Ego
- Bab 3: Pujian untuk Nabi ﷺ
- Bab 4: Kelahiran Nabi
- Bab 5: Mukjizat Nabi
- Bab 6: Kemuliaan Al-Qur'an dan Keutamaannya
- Bab 7: Isra & Miraj
- Bab 8: Jihad Nabi
- Bab 9: Mencari Syafaat melalui Nabi ﷺ
- Bab 10: Wacana yang Lebih Mendalam dan Permohonan Kebutuhan
Kisah Burdah
Al Busiri terkena penyakit yang melemahkan. Dia memutuskan untuk menulis Burda sebagai sarana untuk mencari pengampunan Allah dan syafaat Nabi ﷺ. Setelah menyusun Burda dia melihat mimpi, di mana Nabi ﷺ menutupi Al Busiri dengan mantelnya (burda). Dia sembuh dari penyakitnya ketika dia bangun.
Burda Asli
Burda Al Busiri adalah puisi paling terkenal yang dikenal sebagai Burda, tetapi puisi yang awalnya dikenal dengan nama itu disusun oleh penyair Ka'b ibn Zuhayr, salah satu sahabat Nabi ﷺ. Sebelum masuk Islam, Ka'b menggunakan puisinya untuk memfitnah umat Islam. Dia kemudian menerima Islam, dan membacakan puisi untuk Nabi ﷺ dan para sahabat lainnya yang dia buat untuk mengungkapkan penyesalannya atas tindakan masa lalunya. Setelah selesai membacanya, Nabi ﷺ melemparkan jubahnya (burda) ke Ka'b. Oleh karena itu puisinya dikenal sebagai Burda.
Ejaan lainnya termasuk Burdah, Qasidah Burdah, Qaseeda Burdah dan juga dikenal sebagai Burda Shareef. Telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
Penulis
Nama lengkap penulis adalah Muhammad b. Said b. Hammad b. Muhsin b. Abd Allah b. Sanhaj b. Hilal b. al-Sanhaji al-Busiri. Dia adalah keturunan Berber, tetapi lahir di Dallas, Mesir tahun 608 H. Dia beremigrasi ke Kairo ketika muda dan menghafal Al-Qur'an dan belajar ilmu-ilmu dasar Syariah dan bahasa Arab. Dia awalnya mencari nafkah dengan menulis kaligrafi di batu nisan, dan segera dicari karena keahliannya dalam kaligrafi.
Al-Busiri melanjutkan untuk mengambil beberapa peran publik di Kairo dan sekitarnya, dan setelah beberapa saat dia mulai bekerja untuk negara Mesir sebagai juru tulis di kota Balis di provinsi timur, di mana dia tinggal selama beberapa tahun. Namun, dia segera bentrok dengan pegawai negeri di sekitarnya dan merasa kesal dengan karakter mereka setelah menyaksikan kesalahan mereka. Akibatnya, Al-Busiri menyusun sejumlah puisi makian terhadap mereka, mengungkap keburukan mereka. Hal ini membuatnya murka oleh elit politik, dan segera menjadi bosan dengan jabatan publik dan melepaskan dirinya dari semua pekerjaan pemerintah. Dia kembali ke Kairo di mana dia membuka sekolah dasar untuk anak-anak.
Dia kemudian pindah ke Alexandria, yang merupakan pusat pengetahuan suci dan tasawuf. Dia memfokuskan usahanya pada membaca literatur biografi kenabian dan belajar tentang Nabi ﷺ. Dia mengeluarkan upaya besar dan mendedikasikan semua puisi dan keahliannya untuk memuji Nabi ﷺ. Al-Busiri meninggal di Aleksandria pada tahun 694 H pada usia delapan puluh tujuh tahun. Dia dimakamkan di sana, di sebuah zawiya kecil yang kemudian diubah menjadi masjid yang dinamai dengan namanya. Semoga Allah merahmatinya dan memberinya tempat tinggal yang baik.
Other works: As well as the
Burda, Al-Busiri also composed the
Muhammadiyya and the
Hamziyya.
More Resources